Sejarah Pura Tanah Lot adalah asal mula berdirinya bangunan suci yang digunakan sebagai tempat beribadah umat Hindu. Pura ini berlokasi di Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia. Selain menjadi tempat beribadah juga dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata populer di Bali.
Nama Tanah Lot berasal dari kata ‘Tanah’ yang berarti tanah, dan ‘Lot’ berarti laut. Sehingga menjadikan nama Tanah Lot ini bisa diartikan sebagai sebuah pulau atau tanah yang terletak di laut.
Sejarah Pura Tanah Lot
Sejarah tentang Pura Tanah Lot dari segi bangunannya diyakini telah berdiri dari abad ke-16. Cerita yang turun-temurun dipercaya oleh masyarakat setempat ini menjelaskan mengapa Tanah Lot bisa berada di tengah-tengah laut.
Sosok Dang Hyang Nirartha telah dipercaya sebagai orang suci yang mendirikan tempat ini. Dang Hyang Nirartha pula yang menetapkan lokasi pembagiannya, yaitu di sebelah utara untuk Dewa Brahma, di tengah desa untuk Dewa Wisnu, dan di sisi selatan untuk Dewa Siwa.
Dang Hyang Nirartha mendapatkan pencerahan untuk membangun tempat ini pada saat sedang berjalan-jalan di pinggir pantai selatan Bali. Pada saat itu, Dang Hyang Nirartha melihat adanya pulau batu kecil yang dikenal dengan nama Gili Beo.
Tapi pada saat ingin melaksanakan niatnya membangun pura di Gili Beo desa Beraban, pemimpin dan rakyat desa tersebut malah mengusir Dang Hyang Nirartha Lalu, Dang Hyang Nirartha yang memiliki kesaktian luar biasa ini memindahkan seluruh pulau batu Gili Beo ke laut dan membangun sebuah kuil. Kuil inilah yang diberi nama ‘Tanah Lot’.
Melihat kesaktian Dang Hyang Nirartha, pemimpin dan seluruh rakyat desa Berabah terkejut dan kemudian bergabung untuk mengikuti keyakinan Dang Hyang Nirartha itu. Lalu untuk melindungi kuilnya, Dang Hyang Nirartha mulai menciptakan ular laut berbisa dari kesaktian selendangnya. Ular laut berbisa ini bertugas untuk menjaga kuil dari orang-orang jahat.
Bagian-bagian Pura Tanah Lot
Dalam Sejarah Pura Tanah Lot, berdiri di atas pulau batu karang seluas 3 hektar di dekat pantai Beraban. Bagian pura ini dibangun di dataran karang yang hanya terdapat satu halaman polos sebagai jeroannya.
Sebuah bangunan utama ini digunakan untuk menyembah Dewa Bhatara Sagara atau Dewa Baruna, yaitu dewa kekuatan laut. Sedangkan di beberapa sudut terumbu karang sekitar pura terdapat ular jinak berwarna putih hitam (Ular Poleng).
Dalam Sejarah Pura Tanah Lot, ular ini dipercaya sebagai makhluk yang dikeramatkan dan disucikan. Di bagian utara bangunan, terdapat Pura Batu Bolong yang dibangunan di atas tebing menjorok ke laut.
Tebing ini akan menghubungkan daratan dengan Pura Batu Bolong dan berbentuk melengkung seperti jembatan.
-
Keunikan Pura Tanah Lot
Selain Sejarah Pura Tanah Lot, terdapat banyak daya tarik bagi para wisatawan. Salah satu keunikan dan daya tariknya, yaitu keberadaan mata air suci yang berasal langsung dari sumbermata air tawar. Mata air ini muncul dari tengah lautan.
Untuk air yang keluar dari sumber mata air tawar tersebut dipercaya dapat membawa berkah. Sebagai bangunan yang dibangun di atas pulau karang, tentu saja tempat ini menawarkan pemandangan eksotis dan indah.
Terlebih, jika air tengah pasang maka keindahannya sangat memikat mata para wisatawan. Selain itu, waktu terbaik untuk menikmati pemandangan tempat ini adalah ketika matahari terbenam dengan menatap siluetnya.
Tidak heran jika tempat ini disebut sebagai salah satu tempat terbaik yang dapat dikunjungi untuk menikmati sunset di Bali dan menyimpan banyak Sejarah Pura Tanah Lot yang tak terduga.
-
Lokasi Pura Tanah Lot
Untuk lokasinya berada di atas tebing karang sisi Pantai Beraban, Kecamatan Kediri, Kota Tabanan, Provinsi Bali. Pura ini memiliki jarak sekitar 13 km dari Kota Tabanan, atau 30 km dari kota Denpasar.
Jika berangkat dari Bandara Ngurah Rai, maka bisa menempuh perjalanan sekitar 1 jam 30 menit. Untuk moda transportasi menuju ke tempat ini, pengunjung bisa menggunakan berbagai pilihan transportasi, seperti mobil, motor, atau bus.
-
Harga Tiket dan Jam Buka
Bagi pengunjung, baik wisatawan domestik atau mancanegara yang ingin mengunjungi atau belajar Sejarah Pura Tanah Lot dengan terjun langsung di lokasi, akan dikenakan biaya untuk tiket masuknya.
Dikutip dari laman bali.tribunnews.com, untuk harga tiket masuk tempat ini antara lain sebagai berikut :
1. Tiket Masuk Wisatawan domestik
• Wisatawan anak-anak (6-12 tahun) dikenakan harga tiket Rp 15.000/orang.
• Wisatawan dewasa (lebih dari 12 tahun) dikenakan harga tiket Rp 20.000/orang.
2. Harga tiket Pura Tanah Lot untuk turis mancanegara
• Wisatawan anak-anak (6-12 tahun) dikenakan harga tiket Rp 30.000/orang.
• Wisatawan dewasa (lebih dari 12 tahun) dikenakan harga tiket Rp 60.000/orang.
Terkait jam buka tempat ini, yaitu setiap hari mulai pukul 07.00 – 19.00 WITA. Selain mengenal dari Sejarah Pura Tanah Lot, tentu lebih maksimal jika bisa mengunjungi dan belajar secara langsung di lokasinya.